Rabu, 16 Juni 2010

Mengenal ilmu nahwu dan Shorof

1. Pengertian Nahwu (النحو)

Nahwu adalah ilmu yang mempelajari kaidah untuk mengenal fungsi-fungsi kata yang ada dalam kalimat, mengenal hukum akhir kata, dan untuk mengenal cara meng-i’rob.


* Mengenal fungsi-fungsi kata yang ada dalam kalimat.
Seperti fungsinya sebagai subjek (fa'il), objek (maf'ulun bihi), dll.

* Mengenal hukum akhir kata.
Seperti أحمدُ (Ahmadu), harokat akhirnya adalah dhommah, karena diakhiri dengan "u".

* Mengenal cara meng-i'robnya.
I'rob di dalam ilmu nahwu ada 4, yaitu : rofa', nashob, jar dan jazm. Insya Allah akan dijelaskan pada pembahasan berikutnya.


Contoh kalimat :
كَتَبَ الطَّالِبُ الدَّرْسَ ( kataba ath-thoolibu ad-darsa )

كَتَبَ = menulis
الطَّالِبُ = siswa
الدَّرْسَ = pelajaran



Dari kalimat di atas,

kata "الطَّالِبُ" berharokat akhir dhommah (ath-thoolibu)),
dan kata "الدَّرْسَ " berharokat akhir fathah (ad-darsa).



Di dalam ilmu nahwu, akan dipelajari bahwa setelah kata kerja (dalam kalimat tersebut kata kerjanya adalah كَتَبَ ) , maka :


* kata benda yang berharokat akhir dhommah fungsinya sebagai subjek,
* dan yang berharokat akhir fathah fungsinya sebagai objek.


Sehingga kalimat tersebut diartikan, "Siswa itu menulis pelajaran" karena "siswa" sebagai subjek (yang berharokat akhir dhommah) dan "pelajaran" sebagai objek (yang berharokat akhir fathah).

Cara meng-i'robnya :
كَتَبَ (kataba) adalah kata kerja.
الطَّالِبُ adalah kata benda berfungsi subjek yang rofa' dan tanda rofa'nya dengan dhommah.
الدَّرْسَ adalah kata benda berfungsi objek yang nashob dan tanda nashobnya dengan fathah.

Pembahasan tentang i'rob rofa', nashob, jar dan jazm akan dipelajari lebih detail pada pembahasan-pembahasan berikutnya.

2. Pengertian Shorof (الصرف)

Shorof menurut bahasa adalah berubah atau mengubah. Mengubah dari bentuk aslinya kepada bentuk yang lain. Misalnya mengubah bentuk bangunan rumah kuno menjadi bentuk bangunan rumah yang modern.

Adapun menurut istilah, shorof adalah berubahnya bentuk asal pertama yang berupa fi’il madhi, menjadi fi’l mudhori, isim mashdar, isim fa’il, isim maf’ul, fi’il amar, fi’il nahyi, isim zaman, isim makan sampai isim alat.

Maksud dan tujuan dari perubahan ini adalah agar memperoleh makna atau arti yang berbeda. Perubahan kata dari satu bentuk ke bentuk lainnya di dalam ilmu shorof dinamakan shighot.

Dari hal ini, ilmu yang mempelajari berbagai macam bentuk perubahan kata, asal usul kata atau keadaannya dinamakan dengan ILMU SHOROF.

# Pembagian Tashrif

Dalam ilmu shorof, para ulama telah membagi tashrif ini menjadi dua macam, yaitu Tashrif Lughawiy ( التصريف اللغوي ) dan Tashrif Ishthilahiy (التصريف الاصطلاحي

1. Tashrif lughowiy adalah jenis tashrif untuk mengetahui pelaku dari fi’il tersebut yang berdasarkan dhomir (kata ganti).

Contoh tashrif lughowiy :



2. Tashrif ishtilahiy adalah jenis tashrif yang digunakan untuk mengetahui bentuk shighot dari suatu kata, mulai dari fi’il madhi sampai dengan isim alat.

Contoh tashrif ishtilahiy :



Gambar di atas merupakan salah satu dari 22 bentuk perubahan dari tashrif ishtilahi.

3. Perbedaan Nahwu & Shorof

* Ilmu nahwu mempelajari kata setelah kata tersebut masuk ke dalam kalimat, adapun shorof mempelajari kata sebelum kata tersebut masuk ke dalam kalimat.
* Ilmu nahwu mempelajari hukum akhir kata, adapun ilmu shorof mempelajari pembentukan dan perubahan kata, dan umumnya di awal dan tengah kata.


Dalam bahasa Arab, ilmu nahwu dan shorof tidak dapat dipisahkan karena keduanya saling berkaitan. Ibarat sebuah keluarga, nahwu adalah bapaknya ilmu, sedangkan shorof adalah ibunya.



Materi lain :

* Seri Nahwu : I'ROB (الإعراب)
* Seri Nahwu : Isim Marfu’ (مرفوع), Manshub (منصوب) & Majrur (مجرور)

Tidak ada komentar: